Disusun
guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh :
Endah Sri Hedyarini
11130077
Dosen :
Septia
Lutfi Skom, MKom
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan
rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen yang di ampu oleh Bapak
Septia Lutfi, Skom, MKom. yang merupakan syarat tugas disetiap pertemuan mata
kuliah. Meskipun dalam
penyusunan makalah ini penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi
karena motivasi dan dorongan dari berbagai pihak makalah ini dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari
bahwa “tiada gading yang tak retak,” tentunya tugas ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif dari pembaca
akan dijadikan motivasi demi penyempurnaan dan perkembangan selanjutnya. Penulis
berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang yang membacanya.
Semarang, 2 November 2015
Penulis,
DAFTAR
ISI
JUDUL...................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.............................................................................................. 2
DAFTAR ISI............................................................................................................. 3
PENDAHULUAN........................................................................................... ........ 4
A.
Latar
Belakang............................................................................................... 4
B.
Rumusan
Masalah.......................................................................................... 5
C.
Tujuan............................................................................................................ 5
D.
Manfaat.......................................................................................................... 5
PEMBAHASAN....................................................................................................... 6
PENUTUP........................................................................................................ ........ 13
Kesimpulan....................................................................................................... ........ 13
Saran.......................................................................................................................... 14
Saran.......................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... ........ 15
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Manajemen adalah proses dalam mengatur pemakaian sumber
daya yang ada (man, money, material, time, space, dan lain-lain) untuk
mendapatkan keluaran yang sesuai dengan tujuan organisasi. Ratio dari masukan
dan keluaran menunjukkan produktivitas atau tingkat kesuksesan dari pelaku
manajemen yaitu manajer. Tingkat produktivitas manajer tergantung dari
kemampuan manajer mengeksekusi fungsi manajemen, yaitu planning, organizing,
directing dan controlling. Ada beberapa jenis manajer yaitu manajer fungsional atau (functional manager) dan (manajer umum atau general
manager).
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan
fungsional pada bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer
pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer HRD (House Reaserch
and development), dan banyak lagi contoh lainnya. Manajer umum adalah manajer
yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan
atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan
yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang
berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum, sedangkan pada
perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki beberapa
orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda, (Godam, 2009).
Seorang manajer pun harus mahir dalam pengambilan keputusan pada suatu permasalahan yang sedang dihadapi. Anggapan klasik yang sering dipakai bahwa dalam pengambilan keputusan selalu berkaitan dengan kemahiran yang didapat dari pengalaman yang bertambah, kreativitas, intuisi, pengalaman, kebijaksanaan trial and error, cenderung tidak memakai metode kuantitatif yang sistematis berdasarkan pendekatan ilmiah. Akan tetapi, pada era teknologi informasi ini, peran manajer sebagai pengambil keputusan atau decision maker dapat ditunjang oleh suatu instrumen yang dapat mendukung proses pengambilan keputusannya. Begitu banyaknya pendekatan dalam pengambilan keputusan dan karena luasnya jangkauan domainnya, konsep sistem pendukung keputusan menjadi luas juga. Oleh karena itu, didalam makalah ini akan membahas tentang salah satu instrumen dari manajer dalam pengambilan keputusan yaitu DSS atau Decision Support System.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Dari latar belakang di
atas maka dapat di ambil rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa definisi dari DSS atau
Decision Support System?
2. Apa karakteristik dan
kemampuan DSS atau Decision Support System?
3. Apa komponen teknologi dalam
DSS atau Decision Support System?
4. Bagaimana perkembangan DSS
atau Decision Support System?
C.
TUJUAN
Dari latar belakang di
atas maka dapat diambil tujuan penulisan sebagai berikut :
1.
Untuk
mengetahui definisi dari DSS atau
Decision Support System.
2.
Untuk
mengetahui karakteristik dan
kemampuan DSS atau Decision Support system.
3.
Untuk mengetahui komponen teknologi dalam DSS atau Decision Support System.
4.
Untuk mengetahui bagaimana perkembangan DSS atau Decision Support System.
D. MANFAAT
PENULISAN
Dari latar belakang di
atas maka dapat diambil manfaat penulisan sebagai berikut :
1. Agar
pembaca dapat mengetahui definisi dari DSS atau Decision
Support System.
2. Agar pembaca dapat mengetahui
karakteristik dan kemampuan DSS atau Decision Support System.
3. Agar pembaca dapat mengetahui
komponen dan teknologi dalam DSS atau Decision Support System.
4. Agar pembaca dapat mengetahui
bagaimana perkembangan DSS atau Decision Support System.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Definisi DSS atau Decision Support System
Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang
ditujukan untuk mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem
berbasis model yang terdiri dari prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan
pertimbangannya untuk membantu manajer dalam mengambil keputusan.
Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem tersebut harus: (1) sederhana; (2) robust;
(3) mudah untuk dikontrol; (4) mudah beradaptasi; (5) lengkap pada hal-hal
penting; dan (6) mudah berkomunikasi dengannya. Secara implisit juga berarti
bahwa sistem ini harus berbasis komputer dan digunakan sebagai tambahan dari
kemampuan penyelesaian masalah.
(Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK, 2008).
Sprague dan Carlson (1993),
mendefinisikan DSS dengan cukup baik yaitu sebagai sistem yang memiliki lima
karakteristik utama dimana karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang
ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengan perkembangan terakhir kemajuan
perangkat komputer antara lain :
1. Sistem yang berbasis
komputer.
2. Dipergunakan untuk membantu
para pengambil keputusan.
3. Untuk memecahkan
masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi.
4. Melalui cara simulasi yang
interaktif.
5. Dimana data dan model
analisis sebagai komponen utama.
JENIS-JENIS DSS
1.
Retrive information element (memanggil
eleman informasi)
2.
Analyze entries fles (menganali semua
file)
3.
Prepare reports form multiple files
(laporan standart dari beberapa files)
4.
Estimate decisions qonsquences
(meramalkan akibat dari keputusan)
5.
Propose decision (menawarkan keputusan )
6.
Make decisions (membuat keputusan)
TUJUAN DSS
1. Dalam DDS terdapat tiga tujuan yang
harus di capai yaitu :
2. Membantu manajer dalam pembuatan
keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur
3. Mendukung keputusan manajer, dan
bukannya mengubah atau mengganti keputusan tersebut
4. Meningkatkan efektivitas menajer dalam
pembuatan keputusan, dan bukannya peningkatan efisiensi
5. Tujuan ini berkaitan dengan tiga prinsip
dasar dari konsep DSS, yaitu struktur masalah,
6. Dukungan
keputusan, dan efektivitas keputusan
B. Karakteristik dan Kemampuan DSS atau
Decision Support System
Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan
kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain yaitu :
1. DSS menyediakan dukungan bagi pengambil
keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur dengan
memadukan pertimbangan manusia dan informasi terkomputerisasi.
2. Dukungan disediakan untuk berbagai level
manajerial yang berbeda, mulai dari pimpinan puncak sampai manajer
lapangan.
3. Dukungan disediakan bagi individu dan juga bagi
grup. Berbagai masalah organisasional melibatkan pengambilan keputusan dari
orang dalam grup. Untuk masalah yang strukturnya lebih sedikit seringkali hanya
membutuhkan keterlibatan beberapa individu dari departemen dan level organisasi
yang berbeda.
4. DSS menyediakan dukungan ke berbagai keputusan
yang berurutan atau saling berkaitan.
5. DSS mendukung berbagai fase proses pengambilan
keputusan: intelligence, design, choice dan implementation.
6. DSS mendukung berbagai proses pengambilan
keputusan dan style yang berbeda-beda; ada kesesuaian diantara DSS dan atribut
pengambil keputusan individu (contohnya vocabulary dan style keputusan).
7. DSS selalu bisa beradaptasi sepanjang masa.
Pengambil keputusan harus reaktif, mampu mengatasi perubahan kondisi secepatnya
dan beradaptasi untuk membuat DSS selalu bisa menangani perubahan ini. DSS
adalah fleksibel, sehingga user dapat menambahkan, menghapus, mengkombinasikan,
mengubah, atau mengatur kembali elemen-elemen dasar (menyediakan respon cepat
pada situasi yang tak diharapkan). Kemampuan ini memberikan analisis yang tepat
waktu dan cepat setiap saat.
8. DSS mencoba untuk
meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu,
kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat
keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer). a.
Pengambil keputusan memiliki kontrol menyeluruh terhadap semua langkah proses
pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah. DSS secara khusus ditujukan
untuk mendukung dan tak menggantikan pengambil keputusan. Pengambil keputusan
dapat menindaklanjuti rekomendasi komputer sembarang waktu dalam proses dengan
tambahan pendapat pribadi atau pun tidak. b. DSS mengarah pada pembelajaran, yaitu mengarah
pada kebutuhan baru dan penyempurnaan sistem, yang mengarah pada pembelajaran
tambahan, dan begitu selanjutnya dalam proses pengembangan dan peningkatan DSS
secara berkelanjutan.
9. Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem
yang sederhana. Sistem yang lebih besar dapat dibangun dalam organisasi
pengguna tadi dengan melibatkan sedikit saja bantuan dari spesialis di bidang
Information Systems (IS).
10. DSS biasanya mendayagunakan berbagai model
(standar atau sesuai keinginan user) dalam menganalisis berbagai keputusan.
Kemampuan pemodelan ini menjadikan percobaan yang dilakukan dapat dilakukan
pada berbagai konfigurasi yang berbeda. berbagai percobaan tersebut lebih
lanjut akan memberikan pandangan dan pembelajaran baru.
11. DSS dalam tingkat lanjut dilengkapi dengan
komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien dan efektif dari
berbagai masalah yang pelik.
C. Komponen Teknologi dalam DSS atau Decision
Support System
Pendekatan yang diterapkan untuk merancang komponen
teknologi yang dibutuhkan dalam membangun DSS efektif adalah merancang
kapabilitas perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajemen dialog,
pendekatan alternatif struktur data berdasarkan fungsi manajemen data, serta
merancang model-model analisis dalam pengambilan keputusan yang digunakan dalam
DSS.
MANAJEMEN DIALOG
Komponen dialog suatu DSS adalah perangkat keras dan
perangkat lunak yang memberi sarana interface (antarmuka) antara pemakai dengan
DSS. Komponen dialog menyajikan output DSS pada pemakai dan mengumpulkan input
ke dalam DSS. Beberapa jenis gaya dialog, antara lain :
1) Dialog tanya jawab
DSS
bertanya kepada pemakai, kemudian pemakai menjawab, dan seterusnya, sampai DSS
mengeluarkan jawaban yang diperlukan untuk mendukung keputusan. Dialog tanya jawab menggunkan bahasa yang umum.
2) Dialog Perintah
Jenis ini adalah
perintah untuk menjalankan fungsi-fungsi DSS. Format perintah menggunakan
kata-kata standar dan pendek. Untuk aplikasi sederhana, perintah-perintahnya
mudah dipelajari tetapi mungkin bagi pemakai yang jarang menggunakan sistem
perlu belajar kembali.
3) Dialog Menu
Gaya dialog yang
populer dalam SPK ialah dialog menu. Dalam dialog menu, pemilih memilih salah
satu dari beberapa alternatif menu, dengan menekan tombol pada papan kunci.
4) Dialog form masukkan /keluaran
Dialog form
masukan/keluaran menyediakan form input tempat pemakai memasukkan perintah dan
data, form keluaran merupakan tanggapan dari DSS. Sesudah memperhatikan form
keluaran, pemakai dapat mengisi form masukan lainnya untuk melanjutkan dialog.
5) Dialog Masukan dalam Konteks
Keluaran
Perluasan
dari dialog form masukan adalah dengan mengkombinasikan form masukan dan
keluaran sehingga masukan dari pemakai selalu dalam konteks keluaran DSS
sebelumnya. Dalam gaya dialog ini, DSS memperlihatkan
keluaran yang dapat diisi oleh pemakai sehingga dapat sekaligus mengubah
keluaran tersebut
.
MANAJEMEN DATABASE
MANAJEMEN DATABASE
Manajemen database merupakan topik yang relevan dengan
sebagian besar aplikasi komputer termasuk DSS. Database merupakan prasyarat
untuk merancang DSS yang efektif, agar dapat :
Ø Menyederhanakan pengumpulan dan pemeliharaan
data yang digunakan DSS.
Ø Membatasi fungsi-fungsi pengelolaan yang
dibutuhkan DSS.
Ø Menyederhanakan perancangan DSS.
Ø Mengeliminasi performansi yang tidak perlu dan
mendukung keamanan.
Ø Meningkatkan kemampuan penggunaan data secara
kolektif.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS) juga merupakan prasyarat penting bagi DSS, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol database, serta menyederhanakan program interface DSS dengan Database. Dalam pengembangan komponen manajemen database, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data. Model data adalah metode penyajian, pengolahan, penyimpanan, dan penanganan data dalam suatu komputer.
Sistem Manajemen Data Base (DBMS) juga merupakan prasyarat penting bagi DSS, karena DBMS menangani pemeliharaan dan kontrol database, serta menyederhanakan program interface DSS dengan Database. Dalam pengembangan komponen manajemen database, akan terjadi pemilihan satu atau lebih model data. Model data adalah metode penyajian, pengolahan, penyimpanan, dan penanganan data dalam suatu komputer.
Suatu model data mempunyai 3 bagian, yaitu :
a. Kumpulan struktur data, misalnya tabel,
hubungan, hirarki, atau network.
b. Kumpulan operasi yang dapat diterapkan pada
struktur data, misalnya pembaharuan, pencarian informasi, kombinasi dan
sambungan.
c. Kumpulan aturan/kendala yang menetapkan atau
mengubah status nilai pada struktur database.
Model data harus dibedakan dengan komponen pemodelan suatu DSS.
Meskipun komponen manajemen database dapat digunakan oleh komponen pemodelan,
model data merupakan model penyimpanan data dan operasi-operasi pada
penyimpanan, sedangkan komponen pemodelan terdiri dari model-model keputusan.
MANAJEMEN MODEL
Komponen pemodelan memberikan kemampuan pengambil
keputusan untuk menganalisa masalah secara penuh melalui pengembangan dan
perbandingan alternatif keputusan. Integrasi model-model ke dalam sistem
informasi berarti mengubah suatu sistem informasi manajemen yang berdasarkan
pendekatan komunikasi data dan pelaporan terintegrasi, menjadi suatu sistem
pendukung keputusan. Komponen pemodelan merupakan alat utama untuk mendukung
aktifitas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. Komponen pemodelan
mendukung aktivitas-aktivitas pada fase design dan choice, yang meliputi :
1. Proyeksi
2. Deduksi
3. Analisis
4. Penetapan alternative
5. Optimasi
6. Simulasi
Perancangan komponen pemodelan harus memungkinkan user atau
pengambil keputusan untuk mendukung aktivitas-aktivitas secara langsung. Beberapa
kapabilitas yang dibutuhkan pemodelan dalam DSS adalah sebagai berikut :
1. Interface
Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan yang tidak perlu. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai.
Pemakai dapat bekerja dalam proses pemecahan masalah tanpa selingan yang tidak perlu. Parameter kontrol harus diekspresikan dalam bentuk yang mudah dikenali oleh pemakai.
2. Control
Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol. Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memnungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
Pemakai harus diberi suatu spektrum kontrol. Jika memungkinkan, sistem harus mendukung operasi manual yang memnungkinkan pemakai dapat memilih level operasi algoritma yang sesuai. Mekanisme kontrol harus memungkinkan pemahaman pemakai secara langsung terhadap solusi masalah.
3. Fleksibilitas
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma dan sebaiknya.
Operasi-operasi manual dan algoritmik dapat saling dipertukarkan sehingga pemakai dapat mengembangkan sebagian solusi melalui metode manual dan melanjutkannya dengan metode algoritma dan sebaiknya.
4. Umpan Balik (feedback)
Sistem harus
menyediakan umpan balik sehingga pemakai mengetahui secara penuh kedudukan
proses solusi setiap saat. Perancangan itu sendiri harus menggunakan sistem
umpan balik.
PERKEMBANGAN DSS
DSS yang saat ini populer untuk digunakan adalah yang
berbasis tabel atau spreadsheets, karena para manajer sudah terbiasa membaca
data dengan cara tersebut. Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam
mengganti atau merubah variabel yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan
dalam format grafik yang telah dijelaskan sebelumnya. Untuk keperluan ini,
biasanya sebuah stand-alone PC sudah cukup untuk mengimplementasikannya.
Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, telah banyak ditawarkan
aplikasi DSS yang bekerja dalam infrastruktur jaringan (LAN, WAN, Intranet,
Internet, dsb.). Beberapa manajer pengambil keputusan dihubungkan satu dengan
lainnya melalui jaringan komputer, sehingga dapat saling mempertukarkan data
dan informasi untuk keperluan pengambilan keputusan. Bahkan sudah ada DSS yang diperlengkapi
dengan expert system (dibuat berdasarkan teori kecerdasan buatan = artifial
intelligence), sehingga keputusan bisnis secara langsung dapat dilakukan oleh
komputer, tanpa campur tangan manusia
.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil
pembahasan mengenai DSS atau Decision Support System maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.
Definisi
dari Decision Support System (DSS) adalah suatu sistem yang ditujukan untuk
mendukung manajemen pengambilan keputusan. DSS merupakan sistem
prosedur-prosedur dalam pemrosesan data dan pertimbangannya untuk membantu
manajer dalam mengambil keputusan. Agar berhasil mencapai tujuannya maka sistem
tersebut harus: (1) sederhana; (2) robust; (3) mudah untuk dikontrol; (4) mudah
beradaptasi; (5) lengkap pada hal-hal penting; dan (6) mudah berkomunikasi
dengannya. Secara implisit juga berarti bahwa sistem ini harus berbasis
komputer dan digunakan sebagai tambahan dari kemampuan penyelesaian masalah.
2.
Karakteristik
dan Kemampuan DSS atau Decision Support System
Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain :
Berikut ini akan dibahas mengenai karakteristik dan kemampuan kinerja dari DSS atau Decision Support System, antara lain :
a. DSS menyediakan dukungan bagi
pengambil keputusan utamanya pada situasi semi-terstruktur dan tak terstruktur
b. Dukungan disediakan untuk
berbagai level manajerial yang berbeda
c. Dukungan disediakan bagi
individu dan juga bagi grup
d. DSS menyediakan dukungan ke
berbagai keputusan yang berurutan atau saling berkaitan.
e. DSS mendukung berbagai fase
proses pengambilan keputusan
f. DSS mendukung berbagai proses
pengambilan keputusan dan style yang berbeda-beda
g. DSS selalu bisa beradaptasi
sepanjang masa
h. DSS mencoba untuk
meningkatkan efektivitas dari pengambilan keputusan (akurasi, jangka waktu,
kualitas), lebih daripada efisiensi yang bisa diperoleh (biaya membuat
keputusan, termasuk biaya penggunaan komputer)
i.
Pengguna harus mampu menyusun sendiri sistem yang sederhana
j.
DSS biasanya mendayagunakan berbagai model
k. DSS dalam tingkat lanjut
dilengkapi dengan komponen knowledge yang bisa memberikan solusi yang efisien
dan efektif.
3.
Komponen
Teknologi dalam DSS atau Decision Support System terdiri dari manajemen dialog,
manajemen database, dan manajemen model.
4.
Pada saat
ini DSS yang populer untuk digunakan adalah yang berbasis tabel atau spreadsheets.
Tabel inilah yang menjadi media manajer dalam mengganti atau merubah variabel
yang ada, di mana hasilnya akan ditampilkan dalam format grafik.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan terkait dengan peran manajer dalam
pengambilan keputusan melalui bantuan instrumen DSS atau Decision Support
System ialah :
a.
Supaya
instrumen DSS ini dapat dijadikan para manajer sebagai alat penunjang dalam
pengambilan keputusan dan bukasn sebagai alat penentu dalam pengambilan
keputusan
b.
Manajer
harus mampu meng-up date penggunaan DSS tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2009. Management Support System: Scope of Coverage.
www.teknik.unitomo.ac.id. Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Dandi. 2009. Sistem pendukung keputusan untuk manajemen kontrak. www.indoskripsi.com. Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Deputi Bidang Pengkajian Sumberdaya UKMK. 2008. Decision Support System (DSS) : Studi Kelayakan Ekonomi dan Finansial bagi UMKM. www.smecda.com.
Diakses pada tanggal 12 Juni 2009. Berbasis model yang terdiri dari Erikiman. 2009.
Manajemen DSS untuk Pengambilan Keputusan Strategis
www.erikiman.com. Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Indrajit, Richardus Eko. 2009. Decision Support System. www.student2002.unpar.ac.id. Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Nyoto, Rudi Dwi et.al. 2009. Decision Support System. www.mti.ugm.ac.id Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Toswari. 2009. Dasar Konseptual untuk DSS. www.toswari.staff.gunadarma.ac.id. Diakses pada tanggal 12 Juni 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar